Ratusan pelayat memadati rumah duka almarhum KH Zainuddin MZ di Jakarta, Selasa (5/7). Dai yang terkenal dengan sebutan Dai Sejuta Umat dimakamkan di Masjud Fajrul Islam yang terletak di depan rumahnya usai waktu Shalat Ashar. (ANTARA/Dhoni Setiawan)
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Ribuan orang ikut mengantar almarhum KH Zainuddin MZ di kawasan Jalan Gandaria I, Gang Haji Aom, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa siang, menuju peristirahatannya yang terakhir di dekat kediaman sang Dai Sejuta Umat itu.

Para pelayat yang datang dari berbagai daerah di sekitar Jabodetabek tersebut merupakan keluarga dan kerabat dekat, para ulama dan habaib, para santri, serta masyarakat yang kerap mendengarkan ceramah-ceramah kyai yang pernah mendeklarasikan PPP Reformasi, yang kemudian menjadi Partai Bintang Reformasi tersebut, demikian pantauan ANTARA..

Sejumlah tokoh nasional dan artis terlihat juga hadir di kediaman kyai yang membangun masjid besar bernama Masjid Fajrul Islam yang tepat berada di depan kediamannya. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dan Rhoma Irama, artis sekaligus karib Zainuddin, tampak hadir di antara ribuan pelayat.

Selain itu, Akri Patrio, Ustadz Jeffry Al Buchori (Uje), artis Syahrul Gunawan, serta politikus Akbar Tandjung juga terlihat hadir.

Jenazah KH Zainuddin MZ dishalatkan di Masjid Fajrul Islam yang berada tepat di depan rumahnya, serta akan dimakamkan di pemakaman keluarga di samping masjid tersebut, usai waktu Shalat Ashar.

Maryam, salah seorang kerabat KH Zainuddin MZ mengatakan, dirinya terkejut mendengar kabar wafatnya KH Zainuddin MZ, karena meskipun sudah lama sakit-sakitan, beberapa hari sebelumnya, KH Zainuddin MZ masih terlihat sehat dan segar bugar.

"Terakhir beberapa hari lalu saya masih melihat beliau tertawa biasa saja," ujar Maryam.

Oleh pihak keluarga, menurut dia, almarhum KH Zainuddin MZ sengaja dimakamkan di dekat masjid yang dibangunnya itu agar para jamaah masjid bisa dengan mudah berziarah.

KH Zainuddin MZ, yang bernama lengkap Zainuddin Muhammad Zein, lahir di Jakarta, 2 Maret 1951. Ia menyelesaikan pendidikan di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah (Sekarang UIN Jakarta).

Selain sebagai penceramah ulung yang memiliki banyak jamaah sehingga dijuluki "da`i Sejuta Ummat", KH Zainuddn MZ juga memiliki karier di dunia politik.

Karier politiknya dimulai sejak duduk menjadi anggota MPR dari Utusan Daerah (1997-1998). Pada era reformasi, KH Zainuddin MZ sempat menjabat Pejabat Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1999-2002).

Kemudian Zainuddin mendirikan PPP Reformasi yang kemudian menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR) sekaligus menjadi ketua umumnya berdasarkan Muktamar I PBR (2005-2010).

KH Zainuddin MZ meninggalkan seorang istri, Hj Kholilah, dan empat anak yakni Fikri Haikal, Luthfi, Kiki dan Zaki.