Mexico City (ANTARA News) - Pemerintah Mexico, Senin (4/7), mengumumkan mereka telah menahan gembong narkoba Jesus Rejon, yang mereka katakan membantu menemukan kartel narkoba Los Zetas dan diduga terlibat dalam serangan Februari terhadap dua agen Pelaksana Imigrasi Pabean AS (ICE) yang berpusat di Mexico.

Polisi Federal menahan Rejon di pinggiran Mexico City, Atizapan de Zaragoza, bersama dengan personel polisi Mexico City yang dibayar untuk memberikan perlindungan, kata Kementerian Keamanan Masyarakat (SSP, di dalam satu pernyataan.

Menurut pernyataan tersebut, Rejon (35) bergabung dengan militer Mexico pada 1993, tapi membelot pada 1999 untuk bergabung dengan tentara lain yang memberi layanan keamanan buat Kartel Teluk, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.

Kelompok mantan tentara itu menjadi terkenal dengan nama Los Zetas dan memisahkan diri dari Kartel Teluk tahun lalu, sehingga memicu gelombang kerusuhan di seluruh Mexico timur-laut.

Los Zetas juga dituduh melakukan dua pembunuhan massal di negara bagian Tamaulipas, Mexico timur-laut dan satu di provinsi perbatasan dengan Guatemala, Peten.

Pada Senin, pasukan Mexico merebut satu kamp Zetas di Nuevo Leon, tempat mereka menemukan simpanan senjata, termasuk 18 senapan serang.

Rejon, yang juga dikenal sebagai "El Mamito", memikul posisi pimpinan terbesar ketiga di Los Zetas dan bertanggung jawab atas kegiatan kelompok penjahat tersebut di bagian tengah dan utara Mexico, kata SSP.

Dinas Pengawasan Obat AS telah menawarkan hadiah lima juta dolar AS buat orang yang menangkap Rejon.

Serangan terhadap agen ICE menewaskan agen khusus Jaime Zapata, yang sedang melakukan perjalanan bersama seorang agen lain melewati negara bagian San Luis Potosi di dalam kendaraan dengan nomor plat diplomatik.
(*)
Editor: AA Ariwibowo